Nasib Malam Minggu


Huaaaa , apa2an niiih malam minggu ngenes banget daaaah,udah nie modem maunya apa sihhhhhh,ga tau apah nyunyu ga keurus twitter,facebook,apa lagi blog nih,belum lagi tugas ga ngerti banget apah looo dem, ga tau apaaah tadi gue harus kuat BACA BLA2 DI FACEBOOK gituuuuuuuuh,ngerti dongk .
       Mana punya hape dari tadi dieeeeeeeem aja,terus huaaaaaaaaaaa aja nih , cape gw dem ,2 kali udah lepasin loo dari niii laptop masih ja begini,huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ya ALLAH mudahkanlah untuk modemku dalam memperlancarini ya Allah , kalo shitlicious.com sama poconggg.com atau benablog.com ada new post gimana? Elo mau tanggung jawab gituh?caranya  gimana lagi??? Seharian gw ngurusin blog dem,gue galau gue pengen cepet move on dari eeeeeeeeeeeeeeeew ,emang dia siapah ?? bukan siapa2? Gue bela2in ga pacaran(sama masa depan gue kaya Alitt Susanto gituh) demi sama lo demmmm,jadi gini balesannya tiap bulan diisiin buat lo makan , dikasih makan tuuuh dem di letakin juga diatas meja.Ngerti dong dem udah gue gini2 aja.Harus relain someone buat KAMSEUPAY di sanah.eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeew KAMSEUPAY……jadi intinya,Random nih Modem …….. .___. Udah ampir jam 9 gini mana ditambah download lagunya adelle .SOMEONE LIKE YOU .HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA UDAH LAMA LAGUNYA JLEB BANGET LAGI


Pengolahan Limbah Cair secara Kimia


Prinsip yang digunakan untuk mengolah limbah cair secara kimia adalah menambahkan bahan kimia (koagulan) yang dapat mengikat bahan pencemar yang dikandung air limbah, kemudian memisahkannya (mengendapkan atau mengapungkan). Kekeruhan dalam air limbah dapat dihilangkan melalui penambahan atau pembubuhan sejenis bahan kimia yang disebut flokulan. Pada umumnya bahan seperti aluminium sulfat (tawas), fero sulfat, poli amonium khlorida atau poli elektrolit organik dapat digunakan sebagai flokulan. Untuk menentukan dosis yang optimal, flokulan yang sesuai dan pH yang akan digunakan dalam proses pengolahan air limbah, secara sederhana dapat dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan test yang merupakan model sederhana dari proses koagulasi. Dalam pengolahan limbah cara ini, hal yang penting harus diketahui adalah jenis dan jumlah polutan yang dihasilkan dari proses produksi. Umumnya zat pencemar industri kain terdiri dari tiga jenis yaitu padatan terlarut, padatan koloidal, dan padatan tersuspensi.
Terdapat 3 (tiga) tahapan penting yang diperlukan dalam proses koagulasi yaitu : tahap pembentukan inti endapan, tahap flokulasi, dan tahap pemisahan flok dengan cairan.
a. Tahap Pembentukan Inti Endapan
Pada tahap ini diperlukan zat koagulan yang berfungsi untuk penggabungan antara koagulan dengan polutan yang ada dalam air limbah. Agar penggabungan dapat berlangsung diperlukan pengadukan dan pengaturan pH limbah. Pengadukan dilakukan pada kecepatan 60-100 rpm selama 1-3 menit; pengaturan pH tergantug dari jenis koagunlan yang digunakan, misalnya untuk : Alum pH 6- 8, Fero Sulfat pH 8-11, Feri Sulfat pH 5-9, dan PAC pH 6-9,3.
b. Tahap Flokulasi
Pada tahap ini terjadi penggabungan inti inti endapan sehingga menjadi molekul yang lebih besar, pada tahap ini dilakukan pengadukan lambat dengan kecepatan 40-50 rpm selama 15-30 menit. Untuk mempercepat terbentuknya flok dapat ditambahkan flokulan misalnya polielektrolit. Polielektrolit digunakan secara luas, baik untuk pengolahan air proses maupun untuk pengolahan air limbah industri. Polielektrolit dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu nonionik, kationik dan anionik; biasanya bersifat larut air. Sifat yang menguntungkan dari penggunaan polielektrolit adalah : volume lumpur yang terbentuk relatif lebih kecil, mempunyai kemampuan untuk menghilangkan warna, dan efisien untuk proses pemisahan air dari lumpur( d e w a t e r i n g ) .
c. Tahap Pemisahan Flok dengan Cairan Flok
Tahap Pemisahan Flok dengan Cairan Flok yang terbentuk selanjutnya harus dipisahkan dengan cairannya, yaitu dengan cara pengendapan atau pengapungan. Bila flok yang terbentuk dipisahkan dengan cara pengendapan, maka dapat digunakan alat klarifier, sedangkan bila flok yang terjadi diapungkan dengan menggunakan gelembung udara, maka flok dapat diambil dengan menggunakan skimmer. Image Klarifier berfungsi sebagai tempat pemisahan flok dari cairannya. Dalam klarifier diharapkan lumpur benar-benar dapat diendapkan sehingga tidak terbawa oleh aliran air limbah yang keluar dari klarifier, untuk itu diperlukan perencanaan pembuatan klarifier yang akurat. Kedalaman klarifier dipengaruhi oleh diameter klarifier yang bersangkutan. Misalkan dibuat klarifier dengan diameter lebih kecil dari 12m, diperlukan kedalaman air dalam klarifirer minimal sebesar 3,0 m.